Selasa, 20 Oktober 2009

Keyakinan Jiwaku

Keyakinan adalah suatu keadaan pikiran, yang bisa diperoleh dengan cara men”sugesti diri”. Keyakinan akan memberikan KEHIDUPAN, KEKUATAN dan TINDAKAN kepada pemikiran kita. Keyakinan adalah sebuah unsur yang bisa mengubah getaran pemikiran biasa dari pikiran manusia yang terbatas, menjadi suatu bentuk padanan spiritual; dan merupakan dasar semua “mukjizat” serta misteri yang sulit atau bahkan tidak bisa dianalisis dengan cara-cara ilmu pengetahuan.
Keyakinan” itu merupakan sebuah media tunggal dan satu-satunya, yang memungkinkan untuk membangkitkan suatu kekuatan dari sumber energi tanpa batas. Itulah, yang sering kita sebut sebagai “munculnya sebuah mukjizat”. Inilah sebenarnya prinsip sugesti diri, bahwa semua impuls pemikiran punya kecenderungan, yang pasti terkandung di dalamnya… padanannya secara fisik realitas. Prinsip ini selalu berhasil untuk kejayaan dan kesuksesan kita, jika digunakan secara konstruktif; dan sebaliknya, kalau dipakai secara destruktif akan sangat bersifat menghancurkan hidup kita.
Kekuatan pikiran kita yang akan mendorong alam semesta untuk mewujudkan keinginan kita dan mengarahkan kita dalam mencapai tujuan tersebut. Mungkin saja saat kita memiliki keinginan tetapi kita tidak tahu bagaimana cara untuk mencapai jalan tersebut namun kita yakin kita akan mendapatkan hal tersebut maka alam semesta akan bergerak dan mengarahkan kita.
Hal-hal yang harus kita lakukan adalah bahwa kita harus tahu apa yang kita minta. Kita harus memiliki permintaan. Walaupun kita tidak tahu bagaimana atau kapan akan tercapai namun kita yakin impian kita akan tercapai maka masalah adalah beres. Artinya kita tidak perlu resah dengan segala hal-hal buruk atau pikiran negatif yang akan menghalangi alam bekerja untuk kita.
Selain kita tahu apa yang kita minta dan yakin terhadap permintaan kita bahwa permintan tersebut akan tercapai maka hal lainny adalah bersyukur. Bersyukur bahwa kita memiliki apa yang sudah ada ditangan kita hingga hal tersebut membuat kita bisa dengan tenang memikirkan hal-hal yang ingin kita dapatkan selanjutnya. Selain itu bersyukur dengan penundaan yang ada. Artinya kita bersyukur bahwa keinginan kita tidak langsung terjadi karena mungkin saja hal itu memberi kesempatan kita untuk berpikir ulang terhadap permintaan kita hingga kita bisa jauh lebih mensyukuri dan memaknai keinginan kita yang telah kita dapat nanti dengan lebih indah.Jika kita melihat ilmu yang ditawarkan oleh alam semesta diatas maka jika kita renungkan baik-baik maka hal-hal tersebut sejalan dengan hal-hal yang ada dalam islam; tentu saja konteks alam semesta kita gantikan dengan konsep ketuhanan yaitu Allah SWT. Tentang bagaimana jika kita punya permasalahan kita harus yakin bahwa Allah pasti akan membantu kita menyelesaikannya asalkan kita punya kata saktinya, “Keyakinan”. Tentang bagaimana jika kita menginginkan sesuatu kita pasti akan dapatkan asalkan kita YAKIN bahwa keinginan kita pasti terwujud. Maka tidak salah jika sebuah hadist Rasulullah mengatakan bahwa
“Allah selalu bergerak sesuai dengan prasangka hamba-Nya.”
Hal ini mengatakan bahwa jika kita benar-benar yakin maka Allah sendirilah yang akan menggerakkan alam semesta untuk mewujudkan keinginan dan prasangka kita. Karena itu, selalu berprasangka positiflah terhadap Allah.
Namun bagaimana jika kita sudah yakin namun keinginan kita tidak terwujud. Pertama, mungkin saja itu adalah cobaan, Allah ingin melihat sejauh apa keyakinan kita terhadap-Nya. Kedua, itu adalah tawakal kita terhadap-Nya dan selanjutnya mungkin itu hanyalah sebuah penundaan untuk membuat kita jauh lebih berpikir lagi terhadap keinginan kita atau sesuatu yang akan membuat kita lebih bersyukur dengan yang akan kita dapatkan nanti.
Pengalaman saya:
Dulu orang-orang disekitar saya memberikan penilaian negatif terhadap cita-cita saya karena tidak sejalan dengan kenyataan pada saat itu. Sejak kecil saya bercita-cita menjadi orang yang berkualitas namun pada kenyataannya kondisi ekonomi orang tua saya kurang mendukung untuk terciptanya cita-cita saya.tapi saya yakin suatu saat saya bisa menjadi orang yang berguna hingga akhirnya saya memutuskan untuk bekerja dan saat ini saya dapat menikmati serta mensyukuri anugrah Yang Esa dengan bekal Do'a dan Restu Orang Tua.....
Memang sesuatu kadang butuh waktu dan proses untuk bisa disadari. Termasuk sebuah kata sakti bernama Keyakinan. Namun saat kita menyadarinya maka peliharalah agar dapat terus sadar, percaya, dan yakin.Buatlah selalu kehidupan Anda penuh dengan “mukjizat-mukjizat” dari hasil pemikiran positif Anda. Ingatlah bahwa impuls-impuls pemikiran Anda yang positif dipadukan dengan emosi jiwa Anda, kemudian dengan perencanaan tersusun dan teratur; yang dilanjutkan dengan suatu tindakan dengan ketekunan dan semangat membara…maka itu akan memberikan sebuah “mukjizat” luar biasa dalam hidup Anda.

Baca Selengkapnya......

Senin, 19 Oktober 2009

HASTA BRATA (Perilaku Pemimpin)

Soeharto


Hasta BrataPerihal falsafah Pak Harto yang juga menjadi falsafah manajemen negara kita hingga saat ini saya kira bersumber kepada budaya bangsa Indonesia yaitu ajaran Hasta Brata.

Pak Harto sebagai top manager sudah melihat dan melaksanakannya secara konsisten sejak tahun 1969 Beberapa inti dari ajaran hasta brata adalah salah satu esensi manajemen, yaitu leadership (kepemimpinan).

Cara mencarinya adalah dari fenomena alam, karena memang hukum manusia itu adalah nature (alam).

Kita harus belajar dari alam, jagat kecil yaitu diri kita sendiri dikaitkan dengan jagat besar yaitu jagat raya. Kita pribadi selalu dilihat dengan konteks jagat yang lebih besar. Kita belajar dari konteks yang lebih besar itu. Hasta Brata adalah ajaran tentang kepemimpinan, bahwa siapa pun adalah pemimpin, apalagi kalau memegang jabatan yang tinggi. Sebagai pemimpin maka setiap orang harus mengerti bagaimana bersikap sebagai pemimpin yang baik. Secara singkat isi Hasta Brata itu adalah:

Baca Selengkapnya......

1. Surya atau matahari

Matahari memancarkan sinar terang sebagai sumber kehiduan yang membuat semua makhluk tumbuh dan berkembang. Seorang pemimpin hendaknya mampu menumbuhkembangkan daya hidup rakyatnya untuk membangun bangsa dan negara dengan bekal lahir dan batin untuk dapat berkarya.
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An-am:96)

Tak dapat dipungkiri, saat Matahari jadi Raksasa Merah, zona habitasi akan lenyap dengan cepat. Saat Matahari melampaui orbit Bumi dalam beberapa juta tahun, ia akan menguapkan lautan di Bumi dan radiasi Matahari akan memusnahkan hidrogen dari air. Saat itu Bumi tidak lagi memiliki lautan. Tetapi, suatu saat nanti, ia akan mencair kembali....begitu pula tentang kekuasaan,...

Baca Selengkapnya......

2. Candra atau bulan

Bulan memancarkan sinar kegelapan malam. Cahaya bulan yang lembut mampu menumbuhkan semangat dan harapan-harapan yang indah. Seorang pemimpin hendaknya mampu memberikan dorongan atau motivasi untuk membangkitkan semangat rakyatnya, dalam suasana suka dan duka.
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan . Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak . Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui. (Q.S. Yunus:5)

Baca Selengkapnya......

3. Kartika atau bintang

Bintang memancarkan sinar indah kemilau, mempunyai tempat yang tepat di langit hingga dapat menjadi pedoman arah. Seorang pemimpin hendaknya menjadi teladan, untuk berbuat kebaikan. Tidak ragu menjalankan keputusan yang disepakati, serta tidak mudha terpengaruh oleh pihak yang akan menyesatkan.

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran kepada orang-orang yang mengetahui. (Q.S. Al-An’am:97)

Baca Selengkapnya......

4. Angkasa yaitu langit

Langit itu luas tak terbatas, hingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan batin dan kemampuan mengendalikan diri yang kuat, hingga dengan sabar mampu menampung pendapat rakyatnya yang bermacam-macam.
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah , padahal kamu mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah:22)

Langit Menjadi atap dunia bagi kehidupan yang ada di bawahnya. Biru merupakan warna kesukaannya hingga hampir setiap hari pun ia mengenakan jubah biru ini. Langit selalu ditemani sang awan. Konon awan bertugas sebagai pengawas langit dan pemberi pada hukuman pada langit.

Suatu ketika langit memandang ke daerah yang begitu banyak ditumbuhi pepohonan, sayur mayur, buah-buahan, dan air yang begitu jernih. Langit pun meminta kepada matahari agar terus memberikan kehangatan yang cukup pada daerah ini.Hari demi hari dilalui langit dengan senyum di wajahnya. Akan tetapi suatu hari awan datang dengan jubah gelapnya.Jubah hitamnya berubah menjadi butiran-butiran bening yang berjatuhan dan membasahi bumi. Butiran-butiran ini membersihkan semua kotoran yang ada di udara, menyuburkan sang tanah, dan memberi minum bagi mahluk hidup.

Baca Selengkapnya......

5. Maruta atau angin

Angin selalu ada di mana-mana, tanpa membedakan tempat serta selalu mengisi semua ruang yang kosong. Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya, bisa mengetahui keadaan dan keinginan rakyatnya. Mampi memahami dan menyerap aspirasi rakyat.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan. (Q.S. Al-Baqarah:164

Baca Selengkapnya......